Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

depresi

terkadang
maaf, bukan terkadang.

setiap hari
hidup terasa menyiksa dan tak berarti
tak beresensi
tak bermanfaat
ada kalanya orang begitu egois dengan kepentingannya sendiri dan bersikap apatis
wajar
bukankah manusia memang individualis?
siapa bilang manusia berjiwa sosial?
bukankah itu bohong belaka?

percuma,
percuma walau teriak
meronta
menjerit
menangis
memohon
mengemis
merajuk
tak akan ada yang akan menolongmu kan?

jangan pernah berharap sesuatu yang tak mungkin
kata siap di dunia ini tak ada yang tak mungkin?
itu bohong! bohong!
jangan berdusta karena semua pasti akan terungkap

jangan pikir akan ada orang yang peduli padamu
mereka semua terlalu sibuk dengan urusannya sendiri
tak ada yang peduli padamu
ingat, kamu sendirian di dunia ini

jangan ingatkan aku tentang wajah wajah bahagiaku dahulu
itu semu
aku tahu itu semua hanya semu
jangan sadarkan aku dari realita
jangan munculkan mimpi dihadapanku
jangan membentuk khayalan abstrakmu dan memasukkannya ke otakku

aku tahu tak ada yang peduli padaku

kata orang, sepi adalah bunyi yang paling menyiksa
bukankah mati adalah sepi?
aku tak takut sepi
aku tak takut pada sepi
aku tak peduli entah sepi ataupun keramaian sekalipun yang akan membunuh jiwaku

aku hancur
mungkin kau tak melihatnya tapi aku hancur
bukan sekarang, tapi dari dulu
sejak kau tak menyadarinya hingga kau mengetahuinya

sayangnya wajahku tak menunjukkan tanda-tanda orang yang sakit jiwa
padahal aku ingin sekali diajak untuk tes kejiwaan

kamu kaget mendengar pengakuanku?
sama aku juga kaget kenapa aku bisa bicara seperti ini

tapi memang sudah kubilang kan,
aku hancur

dan kalian semua yang membuat jiwaku mati
dan kurasa kalian puas akan hal itu
bangga kan kalian?
oh tentu saja
kalian iblisnya
kalian iblisnya, percayakah kalian
kalian faktornya dan itu semua sudah cukup membunuhku


aku hancur dan aku sudah mati

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

blablabla

bete ga bisa buka home dari hape, ga bisa buka notification
larilah gue ke notes, mengco-pas semua yang ada di benak gue

gue adalah orang yang cukup bodoh dibalik intelejensia yang menurut orang 'wah'
gue adalah orang yang sangat pesimis dibalik nasehat nasehat gue yang menurut orang lain 'dewasa'
gue adalah orang yang sangat amat munafik dibalik anggapan bahwa gue adalah orang yang cukup 'jujur'
gue adalah orang yang licik,
yah licik dan cerdas adalah hal yang berbeda, bukan?

gue ga tau sesungguhnya kemanakah arah jalan pikiran gue ini
utara selatan timur barat,
terserah
gue ga merugikan orang lain dan ga akan merugikan orang lain,
dengan hanya jika gue ga tau arah jalan pikiran gue

gue hanya agak sedikit merasa sebal menghadapi kenyataan
besok gue akan mid semester dengan matematika di hari pertama
dimana gue amat blank tentang trigonometri
dan too bad di logika
hey, matematikanya besok dan gue masih ga ngerti
beri gue alasan untuk tidak merasa stres dan kacau saat ini

tak jelas.
tanpa arah
itulah gue saat ini
mengetik dengan memencet pad dan melupakan eyd
biarkan sajalah wali kelasku si wesewes bablas angine itu ngomel
berceloteh ria tentang pentingnya 'pangtuesyen' gue pun tak peduli bagaimana cara kata itu ditulis

gue kan mencoba seperti orang orang yang bersikap apatis terhadap banyak hal
apa salahnya sih gue seperti itu, bukankah banyak yang sudah menjadi trendsetter?

rasanya aku bosan hidup
dan aku tak mau mati, katanya menyakitkan

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

katanya, cinta sendiri

kata kahitna,
'biar aku yang pergi bukan lelah menanti namun apalah artinya cinta pada bayangan'

aku ga bisa seperti itu
aku ga bisa menepi walau sudah jelas aku cinta pada bayangan
lelah memang
menerka dan menebak isi hatinya
menanti hal yang mustahil
membayangkan dia ada untukku
menghapus semua luka

tapi waktu itu aku salah
dia pernah ada untukku
dia pernah memberikan hatinya untukku
namun aku yang tak pernah tau
aku yang selalu pesimis
tak menyadari kedatangannya
hingga dia akhirnya pergi
nyatanya dia tak cukup sabar dibanding diriku
dia lebih cepat lelah menanti

aku menyesal
kenyataan bahwa aku menyesali betapa butanya aku waktu itu
betapa aku tak menyadari ada kasih yang begitu dekat
tak menyadari dia pernah ada untukku

aku menyesal
menyesal
aku hanya ingin memutar waktu kembali, kembali

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

depresi (part two)

lagi
ketakutan itu muncul lagi
dan hal yang paling menakutkan itu menghampiriku
aku menangis tanpa sebab
aku menangis untuk hal yang tak kuketahui
aku kembali bersembunyi di sudut,
di balik pintu,
memeluk lutut,
menangis,
terisak
aku merasakan hal itu begitu berat menyiksaku
membuatku menderita hal yang begitu aneh
ketika aku tertawa bersama orang orang di sekitarku
ketika tiba tiba aku berlari dan sembunyi di sudut
hanya untuk diam
dan anehnya aku menangis saat pikiranku kosong
tanpa sugesti
dan aku berpikir bahwa aku memang sakit jiwa
aku bahkan sering menangis dan tertawa disaat yang sama
bahkan dukungan dari orang terdekat pun tak bisa menghapus ilusiku
ya, itu ilusi
ketika tadi aku menangis di sudut,
itu ilusi
aku bisa menangis tanpa sugesti
aku bicara tanpa arah
seperti saat ini
saat dimana aku tak tahu siapa aku
aku tak tahu manusia macam apa aku ini
ilusi itu terus menyerangku
terus dan terus membuat cerita cerita aneh di benakku

dan apa kata orang lain?
Apa?
Mereka malah menertawakanku
mereka menganggap aku mencari sensasi
berlagak puitis
beracting melankolis
pamer sebuah kedepresian
kalian salah besar
tahu nggak, kalian benar benar salah besar
kalian tak merasakan apa yang aku rasa
macamnya ilusi ilusi kematian
kesendirian
dan kemunafikan manusia di bumi
kalian tak merasakan saat dimana kalian menghabiskan waktu sejenak untuk tertawa
dan kemudian menangis menjerit jerit
meronta ronta dalam hati
tentu kalian tak merasakannya
dan tentuh kalian tak mengerti bagaimana menyelesaikannya
artinya kalian tidak menolong.

Sudah jelaskah penyakit jiwa macam apa yang menyerangku hingga aku mampu menulis kalimat kalimat seperti ini?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

dua puluh faktor rasa takut

Aku takut
takut karena perpisahan mulai merasukiku
takut karena aku tak mau menyakiti siapa pun lagi
takut karena perasaanku mulai terbagi
takut karena rasa sayang ini seperti berkurang
takut karena aku mulai berkhianat
takut karena aku tak pernah merasa puas
takut karena aku tak bersyukur ada orang yang menyayangiku apa adanya
takut karena aku terlalu tamak
takut karena aku terlalu serius memandang sebuah status dan hubungan
takut karena aku tak mau disakiti lagi
takut karena aku tak mau dikecewakan lagi
takut karena aku terlalu egois
takut karena aku memandang dunia terlalu sempit
takut karena aku menyayangi mereka tanpa aku sadari
takut karena aku merasa tak sanggup
takut karena aku sama sekali lemah
takut karena aku cengeng
takut karena aku tak mau sendirian
takut karena aku sadar bahwa aku posesif
takut karena aku menyayangi dia sepenuh hati walau ia selalu mengecewakanku berulang kali

dua puluh alasan mengapa saat ini aku begitu takut. entah mengapa, kini hidup terasa begitu menyiksa

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

untukmu, dengan penuh rasa kecewa

ga ada kata yang tepat buat kamu
kamu datang dan pergi sesukamu
kamu bicara dan berjanji
dan mengingkari pernyataanmu sendiri
kamu pergi dan kini aku sadar
aku tak mengharapkanmu kembali
justru aku membantumu untuk pergi
aku melepasmu saat kau seakan menggantungku

ga usah pura-pura
aku tau kamu pasti ngerti apa yang aku maksud
aku hanya ga butuh kamu lagi
selayaknya hidup kamu pun baik baik aja
tanpa aku
tanpa kehadiran aku

malah mungkin kamu udah menemukan sosok lain
itu lebih bagus lagi
akan lebih mudah untukku membuang sosokmu

karena aku tak pernah mengharapkan dirimu yang sekarang
yang begitu banyak mengecewakanku
yang terlalu sering tak punya waktu untukku
yang mungkin telah melupakan aku
mungkin kamu juga udah ga ingat siapa aku

aku ga mau kenal kamu lagi
dua kali,
kamu udah mengambil hak kamu dan kamu hanya punya 2
semuanya sudah kamu manfaatkan
kamu ga akan punya lagi kesempatan itu
kamu juga ga akan bisa memutar waktu kembali

jadi kini kamu cukup membantu aku untuk melupakanmu
lalu kamu pergi yang jauh tanpa kembali lagi

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

untuk kalian, dengan penuh kebencian

aku ga tau harus mulai dengan kata apa
terlalu kasar jika ku ungkapkan semua
aku hanya merasa aku telah salah tempat
tak seharusnya aku bertemu dengan orang orang seperti kalian
yang tak membuatku merasa aman
tak seharusnya aku kenal kalian
karena tak akan ada simbiosis diantara kita
tak seharusnya aku berada di tengah tengah kalian
karena itu sama saja dengan mengumpankan diri sendiri
untuk menerima semua ocehan kalian
cercaan kalian

begitu banyak orang munafik di dunia
dan banyak diantaranya tengah berada dalam kumpulan kalian
sayangnya kemunafikan itu memang sangat menyiksa
jujur
aku ingin melenyapkan orang yang munafik itu
keberadaannya tidak dibutuhkan
tidak ada yang membutuhkannya

jadi,
bantu aku untuk keluar dari lingkaran kemunafikan kalian
atau aku akan melenyapkan beberapa sosok diantara kalian

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

saturday, january 16 2010

aku benci takdir seorang perempuan


aku benci ketika emansipasi digunakan untuk alasan yang jauh dari harapan R.A Kartini.
aku benci ketika perempuan terus dipandang lemah.
aku benci ayah yang mengekang putrinya tanpa alasan yang jelas, tak logis.
aku benci ayah yang berdusta pada istrinya untuk mengadu domba istrinya dengan putrinya.
aku benci remaja yang berlidah tajam,berlagak perfeksionis, membicarakan orang dengan suara cempreng yang memilukan dan tertawa terkikik-kikik.
aku benci mimpi ibu yang mnyerempet diriku hingga terlibat dalam hal-hal absurd.
aku benci lidah ibu yang begitu sadis menyobek perasaanku, kebebasanku.
aku benci kata 'pingit', aku benci kata kekang.
aku benci mata lawan jenis yang terpaku pada betis perempuan bershort-pants.
aku benci tebakan hatiku tentang gebetan.
aku benci peraturan sekolah tentang kepemimpinan seorang perempuan.
aku benci kata 'emansipasi' karena itu hanya bualan untukku.
aku benci pikiran remeh orangtua yang tak mempercayai putrinya.
aku benci menahan diri untuk berkata kasar sedangkan laki-laki selalu menyebutkan kata-kata itu dalam tiap dialognya.
aku benci tata bahasa yang tak fleksibel.
aku benci picingan mata tiap aku melanggar peraturan.
aku benci opini orang ketika aku masuk dalam dunia otomotif barang sesaat.
aku benci menjaga posisi kaki saat duduk.
aku benci hanya bisa 'menanti', bukan 'mengejar'.
aku benci keadaan dimana teman-temanku menginap dan berwibawa sedangkan aku dirumah menulis essay.
aku benci orang yang sangat tulus mencercaku;
mencecar, memaki.


aku benci takdir seorang perempuan,
aku menyesali alur hidupku yang telah berlalu,
dan kuakui aku menangis saat ini


sebagai seorang perempuan lemah yang diterjang lelucon hidup.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS